Jumat, 21 Desember 2012

Hak-Hak Sesama Muslim Bagian 2



Menjenguk saat sakit. Menjenguk orang yang sakit adalah dengan mengunjunginya. Menjenguk orang yang sakit hendaknya disesuaikan dengak kondisi orang yang sakit dan jenis penyakitnya. Terkadang kondisi mengharuskannya untuk sering dijenguk, maka seharusnya untuk diperhatikan keadaannya.
  • Hal yang disunahkan saat menjenguk adalah: menanyakan kondisi keadaannya, mendoakannya dengan doa “الله شاء ان طهور لاباس (Tidak apa-apa, insyaallahpenyakitmu itu membersihkan dosa-dosa mu) (HR. Al Bukhari dari hadits riwayat Ibnu Abbas)
    Bisa juga mendoakan dengan doa:
    يشفيك ان العظيم العرش رب العظيم الله اسال
    Saya memohon kepada Allah yang Maha Agung, Rabb dari ‘Arsy yang sangat besar agar menyembuhkanmu.
    Hal lain yang juga disunahkan saat menjenguk orang sakit adalah membukakan pintu harapan untuknya (memberikan semangat agar tetap sabar menghadapi penyakitnya) agar yang sakit tidak berputus asa dengan penyakit yang dihadapinya.
  • Mengiringi jenazahMengiringi jenazah termasuk hak seorang muslim atas saudaranya. Di dalamnya terdapat pahala yang banyak. Seperti sabda Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam
    قيراط فله عليها يصلي حتى الجنازة تبع من
    العظيمين الجبلين مسل قال طان القير ما و قيل قياطان له كان ثدفن حتى شهد من و
    “Barangsiapa yang mengikuti jenazah hingga dishalatkan maka baginya satu qirath, dan barangsiapa yang mengikuti jenazah hingga dikuburkan maka baginya dua qirath. Beliau ditanya: Apakah dua qirath itu? Beliau menjawab seperti dua buah gunung yang besar” ( HR Bukhari dan Muslim).
  • Tidak mengganggu saudara kita sesama muslimDiantara hak muslim atas muslim yang lainnya adalah tidak mengganggu mereka. Mengganggu kaum muslimin termasuk dosa besar. Allah ta’ala berfirman :
    مبينا اثما و بهتنا احتملوا فقد اكتثبوا ما بغير المؤمنت و المؤمنين يؤذون الذين و
    “Dan orang orang yang mengganggu kaum mukminin dan mukminat tanpa adanya sebab yang mereka kerjakan maka sungguh dia telah memikul kedustaan dan dosa yang nyata” ( QS Al Ahzab 58).
    Diantara hal hal yang tidak diperbolehkan dilakukan seorang muslim atas saudaranya, antara lain:
    • Berbuat HasadHasad adalah mengharapkan lenyapnya nikmat dari orang lain. Hasad merupakan  perbuatan yang sifatnya laksana api yang memakan kayu bakar, memakan amal-amal shalih yang kita lakukan, tidak akan mendapat kebahagiaan hidup karena tidak bisa menerima takdir Allah dengan lapang dada.
      Tingkatan-tingkatan hasad antara lain:
      • Diantara mereka ada yang berupaya menghilangkan nikmat orang yang didengki dengan melakukan penganiayaan terhadapnya baik dengan ucapan dan perbuatan. Kemudian diantara mereka ada yang berupaya mengalihkan nikmat itu kepada dirinya sendiri.
      • Diantara mereka ada yang berupaya menghilangkan nikmat orang yang didengki saja tanpa mengalihkannya kepada dirinya. Ini adalah tingkatan dengki yang paling jelek dan paling buruk diantara dua tingkatan ini.
      • Ada pula manusia yang jika dengki kepada orang lain, dia tidak mewujudkan rasa dengkinya dan tidak pula menganiaya orang yang didengki dengan ucapan dan perbuatan.
      • Ada pula manusia yang jika merasakan dengki dalam dirinya, dia berupaya menghilangkannya dan berbuat baik kepada orang yang didengki dengan cara menampakkan kebaikan kepadanya, mendoakannya. Dia juga berusaha menghilangkan rasa dengki itu dengan menggantikannya dengan rasa cinta. Inilah termasuk tingkatan iman paling tinggi.
      Sementara itu ada jenis hasad yang diperbolehkan, hasad yang diperbolehkan ini pada dasarnya merupakan ghibthah. Seseorang tidak boleh berbuat hasad kecuali dalam dua kondisi, yaitu kepada orang yang berilmu, kemudian orang itu beramal dengan ilmunya dan mengajarkannya dan juga kepada orang yang diberi harta yang banyak oleh Allah dan bisa menggunakan hartanya di jalan Allah.
    • Menaikkan tawaran tetapi tidak berniat untuk membelinya
    • Saling membenci
    • Saling membelakangi baik secara fisik maupun perasaan
    • Jual beli atas pembelian saudaranya
      Dari Ibnu Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Janganlah sebagian diantara kalian membeli atas pembelian sebagian yang lain.” (Muttafaqun ‘alaih)
    • Mengkhitbah wanita yang sudah dikhitbah saudaranyaDari Abu Hurairah, dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda: “Janganlah kalian berprasangka karena prasangka itu adalah seburuk buruk pembicaraan. Jangan mencari-cari kesalahan orang dan jangan saling bermusuhan, serta jadilah kalian sebagai orang-orang yang bersaudara. Janganlah salah seorang dari kalian meminang atas pinangan saudaranya sehingga dia menikah atau meninggalkannya.” (HR Bukhari).
    • Mendzalimi saudara kitaDzalim merupakan salah satu perbuatan yang akan disegerakan balasannya di dunia selain durhaka pada orang tua. Beberapa contoh perbuatan dzalim misalnya, menuduh saudara kita tanpa didasarkan dengan bukti tetapi hanya prasangkaan semata, mengambil hak saudaranya, tidak mengeluarkan zakat padahal sudah berkewajiban untuk mengeluarkannya.
      Hendaklah kita menolong orang yang berbuat dzalim dan orang yang didzalimi. Bentuk pertolongan kepada orang yang berbuat dzalim adalah dengan menghalangi ataupun menasehatinya untuk tidak melakukan perbuatan dzalim tersebut. Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa “Tidak ada penghalang antara diri-Ku dengan orang yang terdzalimi dalam pengkabulan doa”
    • Membiarkan saudara kita dalam kepurukan, mengambil kesempatan dalam kesempitan
    • Menghinakan dan meremehkannyaAllah ta’ala berfirman :
      “Hai orang-orang yang beriman janganlah sekumpulan orang laki laki merendahkan kelompok yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan juga janganlah sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah mencela dirimu sendiri (sesama mukmin) dan jangan memanggil gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang dzalim” (QS. Al Hujurat: 11).
      Dan tidaklah akan masuk surga seorang mukmin yang suka meremehkan saudaranya. Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
      لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر » قال رجل : إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسنا ونعله حسنة، قال : «إن الله جميل يحب الجمال، الكبر بطر الحق، وغمط الناس
      “Tidak akan masuk surga orang yang di dalamnya terdapat kesombongan seberat biji sawi”,  maka seorang laki-laki berkata: “wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang laki-laki yang suka pakaiannya bagus dan sandalnya bagus.” maka beliau menjawab , “ Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia” ( HR Muslim)
Demikianlah beberapa kewajiban muslim yang satu dengan yang lainnya, hak tersebut sebenarnya sangatlah banyak, namun barangkali makna yang telah mencakup semuanya adalah sabda Nabi berikut ini
المسلم اخو المسلم
“Seorang muslim adalah saudara muslim yang lainnya” (HR. Muslim)
Apabila setiap muslim mau untuk memahami dan mengamalkan makna hadits tersebut pastilah akan mendapati sebuah konsekuensi persaudaraan yang besar di dalamnya, sehingga akan berusaha untuk mengusahakan segala kebaikan dan menjauhkan segala keburukan untuk saudaranya. Semoga kita semua dipermudah untuk melaksanakan semua kewajiban saudara kita sesama muslim.
***

Penulis: Ummu Fatimah Ranfika D
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits
»»  READMORE...

Bolehkah Menerima Kue dan Hadiah Natal?


Merayakan natal jelas suatu hal yang terlarang bagi umat Islam. Begitu pula mengucapkan selamat, juga terlarang. Seorang muslim pun tidak boleh menghadiri acara natal dan tidak boleh mendukung dalam hal apa pun dalam perayaan tersebut. Lantas bagaimana jika tetangga atau rekan kerja kita memberi kue, makanan atau hadiah yang berhubungan dengan perayaan natal? Apakah boleh kita terima dan menikmatinya?
Komisi Fatwa di Kerajaan Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ ditanya, “Bolehkah seorang muslim memakan makanan dari perayaan ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) atau dari perayaan orang musyrik di hari raya mereka atau menerima pemberian yang berhubungan dengan hari raya mereka?”
Jawaban para ulama Lajnah, “Tidak boleh seorang muslim memakan makanan yang dibuat oleh orang Yahudi dan Nashrani atau orang musyrik yang berhubungan dengan hari raya mereka. Begitu pula seorang muslim tidak boleh menerima hadiah yang berhubungan dengan perayaan tersebut. Karena jika kita menerima pemberian yang berhubungan dengan hari raya mereka, itu termasuk bentuk memuliakan dan menolong dalam menyebarluaskan syi’ar agama mereka. Hal itu pun termasuk mempromosikan ajaran mereka yang mengada-ada (baca: bid’ah) dan turut gembira dalam perayaan mereka. Seperti itu pun dapat dianggap menjadikan perayaan mereka menjadi perayaan kaum muslimin. Boleh jadi awalnya mereka ingin mengundang kita, namun diganti dengan yang lebih ringan yaitu dengan memberi makanan atau hadiah saat mereka berhari raya. Ini termasuk musibah dan ajaran agama yang mengada-ada (baca: bid’ah). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa yang mengada-adakan amalan baru yang bukan ajaran dari kami, maka amalannya tertolak” (HR. Bukhari dan Muslim). Sebagaimana pula tidak boleh bagi seorang muslim memberi hadiah kepada non muslim yang berhubungan dengan perayaan mereka.
[Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’no. 2882, pertanyaan kedua, 22: 398-399, ditanda tangani oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku ketua, Syaikh ‘Abdurrozaq ‘Afifi selaku wakil ketua dan Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud selaku anggota]
Yang berkata terlarangnya menerima hadiah dan kue natal, bukanlah kami. Coba perhatikan, kami hanya menukil fatwa para ulama yang lebih berilmu dari kami dan lebih paham yang terbaik bagi umatnya ketika mereka mengeluarkan fatwa. Hidayah hanyalah dari Allah, kami hanyalah menyampaikan. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

@ Ummul Hamam, Riyadh KSA, 1 Shafar 1433 H
»»  READMORE...

Paper Craft, Hadiah Peringatan Hari Ibu - Liputan6


Menyambut Hari Ibu, anggota komunitas Peri Kertas menggagas pembuatan paper craft atau kerajinan boneka dari bahan kertas dengan tema ibu dan anak. 


»»  READMORE...

Rabu, 19 Desember 2012

Timba Dari Langit


Tersebutlah seorang wanita bernama Ummu Syarik. Nama aslinya adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Ia tergolong wanita bangsawan Quraisy. Ummu Syarik masuk Islam ketika berada di Mekkah. Setelah masuk Islam, ia bertekad untuk menyebarkan dakwah tauhid, meninggikan kalimat Allah ‘la ilaha illallah muhammadur rasulullah‘.
Mulailah Ummu Syarik mendakwahi wanita-wanita Quraisy secara sembunyi-sembunyi. Diajaklah mereka untuk masuk Islam.
Ia melakukannya dengan sabar, tanpa bosan dan jenuh. Lama-kelamaan, perbuatan Ummu Syarik diketahui oleh penduduk Mekkah. Penduduk Mekkah akhirnya menangkap Ummu Syarik. Penduduk Mekkah berkata, “Jika bukan karena kaummu, sunguh kami akan berbuat sesuatu kepadamu. Akan tetapi, kami akan kembalikan engkau kepada kaummu.” Ummu Syarik menjawab, “Keluarga suamiku telah mendatangiku.”
Penduduk Mekkah berkata, “Jangan-jangan engkau telah berada di atas agamanya?” Ummu Syarik menjawab, “Demi Allah! Aku memang berada di atas agamanya.” Penduduk Mekkah pun berkata, “Tidak, demi Allah, sungguh kami akan menyiksamu dengan siksaan yang pedih!”
Kemudian mereka membawa Ummu Syarik keluar dari rumahnya.
Dibawalah Ummu Syarik dengan dinaikkan ke atas seekor unta yang berjalan lambat. Unta yang dinaiki Ummu Syarik merupakan kendaraan yang paling jelek. Di tengah perjalanan, Ummu Syarik hanya diberi makan roti dan madu. Air minum tidak diberikan kepadanya walau setetes pun.
Hingga tiba waktu pertengahan hari ….
Saat itu matahari mulai panas. Turunlah orang-orang yang membawa Ummu syarik itu dari kendaraan mereka, lalu mereka menggelar kemah (untuk berteduh dari panas matahari), sedangkan Ummu Syarik dibiarkan kepanasan terkena terik matahari. Sampai-sampai, Ummu Syarik kehilangan kesadaran, pendengaran, dan penglihatannya. Seperti itulah mereka menyiksa Ummu Syarik selama tiga hari.
Pada hari ketiga, para pembawa Ummu Syarik itu berkata, “Tinggalkanlah keyakinanmu!” Ummu Syarik tidak mengerti ucapan mereka kecuali kata per kata. Ummu Syarik hanya bisa berisyarat dengan jari terlunjuknya mengarah ke langit –yang berarti tauhid– mengesakan Allah. Siksaan yang ia alami begitu berat.
Saat itulah keimanan Ummu Syarik sedang diuji. Suatu ketika, tiba-tiba muncul sebuah timba yang diletakkan di dadanya. Ummu Syarik mengambil ember itu dan meminum airnya dengan sekali napas. Kemudian timba itu terangkat menjauhi Ummu Syarik, dan Ummu Syarik memandangi timba yang terangkat itu. Lalu, timba itu tergantung di antara langit dan bumi.
Ummu Syarik tak mampu menjangkau timba tersebut (karena terlampau tinggi). Untuk kedua kalinya, timba itu diturunkan kepada Ummu Syarik sehingga ia bisa meminum airnya dengan satu tarikan napas. Timba itu lalu ditarik lagi ke atas, dan Ummu Syarik memandangi timba yang terangkat itu. Timba itu tergantung di antara langit dan bumi. Kemudian, untuk ketiga kalinya timba itu diturunkan kembali. Ummu Syarik meminum air di dalamnya hingga ia puas. Kemudian air dalam timba itu dituangkan di atas kepala, wajah, dan pakaian Ummu Syarik.
Orang-orang yang membawa Ummu Syarik akhirnya keluar dan melihat kejadian itu. Mereka berkata, “Darimana timba ini, wahai musuh Allah?” Ummu Syarik menjawab, “Sebenarnya musuh Allah itu bukanlah aku! Musuh Allah itu adalah orang yang menyimpang dari agama-Nya. Adapun pertanyaan kalian tentang asal timba ini maka ini adalah rezeki yang Allah berikan kepadaku.”
Karenanya, orang-orang itu beranjak menuju tempat air mereka. Mereka dapati tali tempat air mereka utuh dan tidak terlepas (artinya, air dalam timba Ummu Syarik tidak berasal dari tempat air mereka, ed.)
Kemudian orang-orang itu berkata, “Kami bersaksi bahwa sesungguhnya Rabbmu adalah Rabb kami. Sungguh Dzat yang telah memberimu rezeki adalah Dzat yang telah memberimu rezeki tersebut di tempat ini setelah kami menyiksamu. Dialah Dzat yang menurunkan syariat Islam.” Selanjutnya mereka masuk Islam dan berhijrah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Nisa’ haula Ar-Rasul wa Ar-Radd ‘ala Muftariyat Al-Musytasyriqin)
SumberKisah-Kisah Pilihan untuk Anak Muslim Seri-4, karya Ummu Usamah ‘Aliyyah, Ummu Mu’adz Rofi’ah, dkk. Mei 2007. Penerbit Darul Ilmi, Yogyakarta
»»  READMORE...

ANUGERAH MEMIMPIN SKI POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA PERIODE 2012/2013

BIDANG KEMAHASISWAAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA: ANUGERAH MEMIMPIN SKI PERIODE 2012/2013Berikut ini adalah artikel kegiatan pemilihan umum calon Ketua UKM SKI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Periode 2012/2013 yg telah diselenggarakan pd Hari Kamis, 29 November 2012 di Audit Lama Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Artikel ini merupakan kiriman dari salah seorang Pengurus SKI At Taqwa Poltekkes Yogyakarta.

Tulisan ini telah diedit disana-sini oleh Ka. Unit Usaha selaku Admin I Web Kemahasiswaan Poltekkes Ykt agar laik tayang & enak dibaca. Terima kasih kepada Panitia kegiatan yg telah mengirimkan artikel tsb sbg bentuk pertanggungjawaban kegiatan, sekaligus sebagai laporan singkat utk dapat diketahui oleh segenap civitas akademika Poltekkes Ykt & pengunjung website ini.

Selamat membaca liputan selengkapnya !

Posting Pemilu SKI 2012
»»  READMORE...

Fakta Thibbun Nabawi: Habbatus Sauda, Madu, dan Minyak Zaitun


Penyusun: Ummu Hajar

Saudariku, tahukah kalian bahwa penyakit itu ada dua macam, penyakit hati dan penyakit jasmani? Kedua penyakit itu disebutkan dalam Al-Qur’an. Klasifikasi jenis penyakit ini mengandung hikmah ilahi dan kemukjizatan yang hanya bisa dicapai oleh kalangan medis di pertengahan abad ke-18. Sesungguhnya iman kepada Allah dan para Rasul, yaitu aqidah yang tertanam dalam hati, merupakan solusi pengobatan yang terpenting bagi hati, yakni bagi penyakit jiwa. Sedangkan untuk penyakit jasmani, kita bisa menengok metode pengobatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurofat.
1. Habbatus Sauda’ atau Jinten Hitam atau Syuwainiz
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya,“Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian”. Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal. Biji habbatus sauda’ mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda’ mengaktifkan kekebalan spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami. Beberapa resep penggunaan dan manfaat habbatus sauda’:
  1. Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran madu, kemudian diminum setelah dicampur air panas, diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu ginjal dan batu kandung kencing, memperlancar air seni, haid dan ASI.
  2. Diadon dengan air tepung basah atau tepung yang sudah dimasak, mampu mengeluarkan cacing dengan lebih kuat.
  3. Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur air untuk menghilangkan sesak napas dan sejenisnya.
  4. Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-kumur untuk mengobati sakit gigi karena kedinginan.
  5. Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka untuk mengatasi jerawat dan kudis bernanah.
  6. Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka gigitan anjing gila sebagian dua atau tiga kali oles, lalu dibersihkan dengan air.
Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan, sebaiknya dua sendok saja. Sebagian kalangan medis menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.
2. Madu atau ‘Asl
“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69)
Beberapa hasil penelitian tentang madu:
a. Bakteri tidak mampu melawan madu
Dianjurkan memakai madu untuk mengobati luka bakar. Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti)
b. Madu kaya kandungan antioksidan
Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress)
c. Madu dan kesehatan mulut
Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan gangguan mulut lain.
d. Madu dan kulit kepala
Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90% (madu dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-bagian yang terinfeksi di kepala dan wajah diurut pelan-pelan selama 2-3 menit, madu dapat membunuh kutu, menghilangkan ketombe, memanjangkan rambut, memperindah dan melembutkannya serta menyembuhkan penyakit kulit kepala.
e. Madu dan pengobatan kencing manis
Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes karena adanya unsure antioksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah sehingga kadar gula tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya vitamin B1, B5, dan C dimana para penderita diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil madu alami murni akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya penderita diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan dokter.
f. Madu mencegah terjadinya radang usus besar (colitis), maag dan tukak lambung
Madu berperan baik melindungi kolon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat dan membantu pengobatan infeksi lambung (maag). Pada kadar 20% madu mampu melemahkan bakteri pylori penyebab tukak lambung di piring percobaan.
g. Selain itu madu amat bergizi, melembutkan sistem alami tubuh, menghilangkan rasa obat yang tidak enak, membersihkan liver, memperlancar buang air kecil, cocok untuk mengobati batuk berdahak. Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam bulan.
Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan tidak tajam serta yang paling manis. Madu yang diambil dari daerah gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan tersendiri daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu tergantung pada tempat para lebah berburu makanannya.
3. Minyak Zaitun
“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Fungsi minyak zaitun:
  1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
  2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.
  3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.
  4. Mengurangi serangan kanker.
  5. Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%.
  6. Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.
  7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanker kolon.
  8. Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma)
  9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.
  10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.
  11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.
Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamyang artinya: “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti kemanjurannya.
Maraji:
  1. Keajaiban Thibbun Nabawi, Aiman bin ‘Abdul Fattah
  2. Metode Pengobatan Nabi SAW, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
***
»»  READMORE...

Ketombe Bisa Diatasi


Penyusun: Ummu ‘Abdirrahman

Ketombe adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kepala. Kebanyakan orang merasa kehilangan kepercayaan diri jika berketombe. Selain itu, ketombe juga menjadi salah satu penyebab kerusakan rambut. Oleh karenanya, ketombe sebaiknya segera diatasi.

Gejala dan Tanda
  1. Kulit mati berbentuk serpihan yang tampak putih dan berminyak yang mengotori rambut dan bahu.
  2. Kulit kepala yang bersisik.
  3. Rasa gatal pada kulit kepala.
Sejalan dengan bertumbuhnya kulit, sel-sel terluar kulit kepala akan terdorong keluar, di mana mereka pada akhirnya mati dan terkelupas dari kepala. Pengelupasan ini terlalu kecil untuk dapat terlihat mata. Pada orang berketombe, sel-sel kulit mungkin mati dan digantikan setiap kira-kira 2 minggu sekali. Sedangkan pada orang tanpa ketombe, siklus ini berlangsung 1 bulan sekali.
Hasilnya, sel-sel kulit mati akan terlepas dan menumpuk dalam jumlah yang besar, yang tampak sebagai serpihan-serpihan kecil berwarna putih atau kelabu di kulit kepala.
Penyebab Ketombe
  1. Kulit terlalu kering.
    Keringnya kulit kepala dapat menyebabkan kulit mengelupas dan membentuk serpihan-serpihan kulit.
  2. Kulit terlalu berminyak.
    Minyak yang berlebihan pada rambut dapat menjadi sumber makanan jamur yang berkembang di kulit kepala, di mana jamur akan merangsang pengelupasan kulit kepala berlebihan dan menyebabkan ketombe.
  3. Terlalu sering atau terlalu jarang keramas.
  4. Stres.
  5. Penggunaan kosmetik rambut yang berlebihan atau tidak cocok.
  6. Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan.
  7. Malassezia (jamur yang dapat menyebabkan seborrheic dermatitis yaitu radang pada kulit).
  8. Psoriasis (akumulasi sel kulit mati yang membentu sisik perak yang tebal).
  9. Craddle cap (seborrheic dermatitis pada kulit kepala bayi).
  10. Dermatitis (radang kulit) akibat sensitivitas terhadap produk perawatan rambut tertentu atau pewarna rambut.
Mencegah Lebih Mudah
  1. Belajar untuk mengatur stres.
  2. Keramas secara teratur 2-3 kali seminggu. Jika rambut cenderung berminyak, keramas dapat dilakukan setiap hari dan lebih aman jika menggunakan sampo yang tidak terlalu keras (mild shampoo).
  3. Hentikan pemakaian produk penata rambut yang tidak cocok bagi rambut dan dapat memicu ketombe misalnya hair spraystyling gels dll.
  4. Makan makanan yang sehat. Makanan dapat menyediakan cukup zinc (seng), vitamin B, dan asam lemak esensial yang dapat membantu mencegah ketombe.
  5. Sedikit berjemur di bawah sinar matahari karena sinar matahari dapat membantu proses pencegahan dan penyembuhan ketombe. Namun jika terlalu lama, sinar matahari dapat merusak kulit kepala dan rambut.
Cara Mengatasi Ketombe
  1. Bersihkan kulit kepala dengan sampo yang lembut untuk menurunkan kadar minyak pada kulit kepala.
  2. Hindari meminjamkan sisir pada orang lain dan begitu pula sebaliknya.
  3. Jaga barang-barang pribadi agar senantiasa dalam keadaan bersih, seperti sisir, handuk dan sarung bantal.
  4. Jaga agar kulit kepala dan rambut tetap bersih. Cucilah rambut secara teratur  dan lakukan pemijatan pada kulit kepala.
  5. Kurangi  makan makanan yang berminyak dan berlemak serta memperbanyak makanan yang mengandung zinc (seng).
  6. Jika jenis sampo biasa gagal, gunakan sampo atau krim antiketombe yang dapat dibeli bebas di toko atau apotek.
    1. Sampo antiketombe
      Kandungan sampo yang dapat membantu mengatasi ketombe yaitu tar, asam salisilat, zinc, selenium sulfida, dan ketokonazol. Sampo ini dapat digunakan sepanjang waktu atau hanya 1 atau 2 kali seminggu, tergantung keparahan gejalanya. Jika salah satu sampo tersebut hanya bekerja sementara kemudian ketombe tetap muncul, maka gantilah dengan yang lain. Pastikan juga biarkan sampo selama setidaknya 5 menit agar zat aktif dapat bekerja optimal sebelum dibilas.
    2. Krim
      Terdapat pengobatan tambahan dengan dua tipe krim untuk mengurangi ketombe yaitu krim kortison dan krim antijamur.
  7. Jika Anda telah keramas sesuai anjuran dengan menggunakan produk-produk tersebut namun masih terdapat ketombe maka kunjungi lagi dokter atau ahli dermatologi. Mungkin Anda memerlukan sampo yang lebih kuat atau perawatan yang lebih dengan lotion steroid.
Sumber : www.mayoclinic.com, www.emedicine.com, www.wikipedia.com, www.conectique.com
***
»»  READMORE...

Makanan Bermanfaat Merawat Otak


Otak memerlukan 50% dari seluruh kebutuhan energi atau tenaga dalam tubuh. Kurangnya nutrisi otak,seperti multivitamin, asam amino dan mineral sangat mempengaruhi daya maksimal otak.
Otak merupakan organ vital bagi manusia. Berbagai potensi dan kemampuan dikendalikan dari otak. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi otak, terutama pada anak-anak. Tiga prinsip untuk mengoptimalkan fungsi otak adalah nutrisistimulasi dan emosi .
Berikut ini adalah beberapa nutrisi yang sangat baik dikonsumsi untuk merawat dan mengoptimalkan fungsi otak
Kuning Telur
Makanan untuk perkembangan otak dan memori melimpah di kuning telur. Inilah mengapa anak di bawah usia tujuh tahun dianjurkan mengonsumsinya, karena area yang mempengaruhi daya ingat masih berada pada tahap awal perkembangan.
Kacang
Kacang banyak mengandung vitamin E yang bisa membuat otak sehat,sehingga membantu mencegah kehilangan memori akibat penuaan
Omega-3
Asam lemak omega-3 akan diolah menjadi DHA. Mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 maupun DHA akan melancarkan pengiriman sinyal di otak. Rendahnya tingkat DHA dapat menyebabkan kehilangan memori, kurang konsentrasi atau gangguan suasana hati. Kenari, ikan salmon adalah contoh beberapa bahan makanan yang kaya omega-3.
Kacang Mete
Kacang mete kaya magnesium yang memungkinkan produksi oksigen ke sel otak meningkat.
Biji Kopi
Biji kopi kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan asam amino. Beberapa penelitian menunjukkan, minum kopi secara teratur dapat mengurangi resiko demensia. Sebuah penelitian di Korea Selatan bahkan mengungkapkan bahwa kopi mengandung zat yang dapat memperlambat pertumbuhan tumor otak.
Berry
Stroberi mengandung fisetin disebut flavonoid yang dapat meningkatkan kerja memori di otak. Semua jenis berry, termasuk blueberry, blackberry, juga kaya antioksidan yang dapat membantu mengurangi stress di otak. Semakin gelap warna berry, semakin kaya kandungan antioksidan.
***
penyusun:  Ummu Hatim Luniet Anggrieta, S. Ked
»»  READMORE...

Apa Makna Wanita Diciptakan dari Tulang Rusuk yang Paling Bengkok?


Pertanyaan:
Disebutkan dalam sebuah hadits, “Berbuat baiklah kepada wanita, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sedangkan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas,” dst. Mohon penjelasan makna hadits dan makna ‘tulang rusuk yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling atas’?
Jawaban:
Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim di masing masing kitab Shahih mereka, dari Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam. Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” 
(HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabishalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”
Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sebagaimana dikatakan oleh Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.
Sebagaimana diketahui, bahwa yang paling atas itu adalah yang setelah pangkal rusuk, itulah tulang rusuk yang paling bengkok, itu jelas. Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan dan kekurangan. Karena itulah disebutkan dalam hadits lain dalam ash-Shahihain.

“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” 
(HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)
Hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Sedangkan makna “kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haidh dan nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.
Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dengan petunjuk nabi shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa, karena nabi shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada ummatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” 
(Qs. An-Najm:4)
Sumber:
Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hall 300-301, Syaikh Ibn Baaz Fatwa fatwa Terkini Jilid 1 Bab Perlakuan Terhadap Istri penerbit Darul Haq
***
»»  READMORE...

Ibumu… Kemudian Ibumu… Kemudian Ibumu…


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
Ayat diatas menjelaskan akan hak ibu terhadap anaknya. Ketahuilah, bahwasanya ukuran terendah mengandung sampai melahirkan adalah 6 bulan (pada umumnya adalah 9 bulan 10 hari), ditambah 2 tahun menyusui anak, jadi 30 bulan. Sehingga tidak bertentangan dengan surat Luqman ayat 14 (Lihat Tafsiir ibni Katsir VII/280)
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah)
Begitu pula dengan Imam Adz-Dzahabi rahimahullaah, beliauberkata dalam kitabnya Al-Kabaair,
Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.
Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya.
Dia telah menyusuimu dari putingnya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.
Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan dirimu dari padadirinya serta makanannya.
Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu.
Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu.
Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik.
Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan.
Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu.
Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar.
Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan.
Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu.
Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat.
Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah.
Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek.
Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.
Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut.
Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu.
Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Rabbul ‘aalamin.
(Akan dikatakan kepadanya),
ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
“Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”. (QS. Al-Hajj : 10)
(Al-Kabaair hal. 53-54, Maktabatush Shoffa, Dar Albaian)
Demikianlah dijelaskan oleh Imam Adz-Dzahabi tentang besarnya jasa seorang ibu terhadap anak dan menjelaskan bahwa jasa orang tua kepada anak tidak bisa dihitung.
Yah, kita mungkin tidak punya kapasitas untuk menghitung satu demi satu hak-hak yang dimiliki seorang ibu. Islam hanya menekankan kepada kita untuk sedapat mungkin menghormati, memuliakan dan menyucikan kedudukan sang ibu dengan melakukan hal-hal terbaik yang dapat kita lakukan, demi kebahagiannya.
Contoh manusia terbaik yang berbakti kepada Ibunya
Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang yaman itu bersenandung,
إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
Orang itu lalu bertanya kepada Ibn Umar, “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrad no. 11;  Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam sebuah riwayat diterangkan:
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya seseorang mendatanginya lalu berkata: bahwasanya aku meminang wanita, tapi ia enggan menikah denganku. Dan ia dipinang orang lain lalu ia menerimanya. Maka aku cemburu kepadanya lantas aku membunuhnya. Apakah aku masih bisa bertaubat? Ibnu Abbas berkata: apakah ibumu masih hidup? Ia menjawab: tidak. Ibnu Abbas berkata: bertaubatlah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan dekatkanlah dirimu kepadaNya sebisamu. Atho’ bin Yasar berkata: maka aku pergi menanyakan kepada Ibnu Abbas kenapa engkau tanyakan tentang kehidupan ibunya? Maka beliau berkata: ‘Aku tidak mengetahui amalan yang paling mendekatkan diri kepada Allah ta’ala selain berbakti kepada ibu’. (Hadits ini dikeluarkan juga oleh Al Baihaqy di Syu’abul Iman (7313), dan Syaikh Al Albany menshahihkannya, lihat As Shohihah (2799))
Pada hadits di atas dijelaskan bahwasanya berbuat baik kepada ibu adalah ibadah yang sangat agung, bahkan dengan berbakti kepada ibu diharapkan bisa membantu taubat seseorang diterima Allah ta’ala. Seperti dalam riwayat di atas, seseorang yang melakukan dosa sangat besar yaitu membunuh, ketika ia bertanya kepada Ibnu Abbas, apakah ia masih bisa bertaubat, Ibnu Abbas malah balik bertanya apakah ia mempunyai seorang ibu, karena menurut beliau berbakti atau berbuat baik kepada ibu adalah amalan paling dicintai Allah sebagaimana sebagaimana membunuh adalah termasuk dosa yang dibenci Allah.
Berbuat baik kepada ibu adalah amal sholeh yang sangat bermanfa’at untuk menghapuskan dosa-dosa. Ini artinya, berbakti kepada ibu merupakan jalan untuk masuk surga.
Jangan Mendurhakai Ibu
Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عن المغيرة بن شعبة قال : قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ومنع وهات . وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)
Ibnu Hajar memberi penjelasan sebagai berikut, “Dalam hadits ini disebutkan ‘sikap durhaka’ terhadap ibu, karena perbuatan itu lebih mudah dilakukan terhadap seorang ibu. Sebab,ibu adalah wanita yang lemah. Selain itu, hadits ini juga memberi penekanan, bahwa berbuat baik kepada itu harus lebih didahulukan daripada berbuat baik kepada seorang ayah, baik itu melalui tutur kata yang lembut, atau limpahan cinta kasih yang mendalam.” (Lihat Fathul Baari V : 68)
Sementara, Imam Nawawi menjelaskan, “Di sini, disebutkan kata ‘durhaka’ terhadap ibu, karena kemuliaan ibu yang melebihi kemuliaan seorang ayah.” (Lihat Syarah Muslim XII : 11)
Buatlah Ibu Tertawa
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : جئْتُ أبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكْتُ أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ : ((اِرْخِعْ عَلَيْهِمَا؛ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا))
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (Shahih : HR. Abu Dawud (no. 2528), An-Nasa-i (VII/143), Al-Baihaqi (IX/26), dan Al-Hakim (IV/152))
Jangan Membuat Ibu Marah
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ : رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَاالْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَلَدِ.
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata, “Ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua. (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Kandungan hadits diatas ialah kewajiban mencari keridhaan kedua orang tua sekaligus terkandung larangan melakukan segala sesuatu yang dapat memancing kemurkaan mereka.
Seandainya ada seorang anak yang durhaka kepada ibunya, kemudian ibunya tersebut mendo’akan kejelekan, maka do’a ibu tersebut akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dalam hadits yang shahih Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallambersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ.
“Ada tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan tentang do’a ini: (1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya, (2) do’a musafir-orang yang sedang dalam perjalanan-, (3) do’a orang yang dizhalimin.” (Hasan : HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 32, 481/Shahiih Al-Adabil Mufrad (no. 24, 372))
Jika seorang ibu meridhai anaknya, dan do’anya mengiringi setiap langkah anaknya, niscaya rahmat, taufik dan pertolongan Allah akan senantiasa menyertainya. Sebaliknya, jika hati seorang ibu terluka, lalu ia mengadu kepada Allah, mengutuk anaknya. Cepat atau lambat, si anak pasti akan terkena do’a ibunya. Wal iyyadzubillaah..
Saudariku…jangan sampai terucap dari lisan ibumu do’a melainkan kebaikan dan keridhaan untukmu. Karena Allah mendengarkan do’a seorang ibu dan mengabulkannya. Dan dekatkanlah diri kita pada sang ibu, berbaktilah, selagi masih ada waktu…
والله الموفّق إلى أقوم الطريق
وصلى الله وسلم على نبينا وعلى آله وأصحابه ومن اتّبعهم بإحسان الى يوم الدين
***
Penulis : Hilda Ummu Izzah
Muraja’ah : Ustadz Ammi Nur Baits
»»  READMORE...